Thursday, April 18, 2013

Kuliner Berlemak Setidaknya Harus Pedas

Tahu tidak, mengapa Diabetes menjadi penyakit yang mematikan dan menduduki peringkat atas di negara barat? Jawabannya adalah karena makanan!
Jika kita telaah lebih jauh, Indonesia adalah Negara yang memiliki segudang kuliner khas. Mulai dari kuliner berserat, berprotein, sampai berlemak tinggi. Bagaimana dengan orang Barat? Makanan khas semisal burger, hotdog, donat, dan daging-daging lainnya yang dikonsumsi oleh orang barat cenderung memberikan dampak yang kurang sehat bagi tubuh.
Lihat saja, aneka jenis makanan luar negeri yang saat ini mulai merambah di pelosok Indonesia. Kebanyakan dari makanan dan minuman khas orang Barat mengandung serat dan lemak yang tak baik, dampaknya sangat buruk bagi mereka yang sedang diet atau ingin menjaga daya tahan tubuh.
Berbeda jika kita melihat kuliner yang lahir dari Indonesia. Makanan yang mengandung banyak lemak umumnya dibubuhi rasa pedas. Mengapa demikian? Selain karena lidah orang Indonesia yang sangat akrab dengan rasa pedas, ternyata bumbu-bumbu yang berasal dari cabai itu ada karena faktor lain.
Tahukan Anda, ada khasiat yang tersembunyi dalam makanan pedas? Ya, Indonesia telah menerapkannya. Makanan khas semisal sambal terasi, sambal goreng ati, nasi goreng mercon, dan kuliner pedas lainnya khas Indonesia yang cenderung berlatar tradisional itu pun ternyata memiliki efek positif bagi tubuh kita.
Apa sajakah khasiat dari rasa pedas?
1. Menurunkan berat badan. Makanan pedas dapat mendongkrak metabolisme tubuh. Sebuah studi menunjukkan bahwa senyawa utama dalam cabai, yang disebut capsaicin, memiliki efek termogenik dan bisa menyebabkan tubuh membakar kalori selama 20 menit.
2. Kesehatan jantung. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang suka makanan pedas, berisiko lebih rendah terkena serangan jantung dan stroke. Paprika dapat mengurangi efek merusak dari LDL (kolesterol jahat) dan capsaicin dapat melawan peradangan, yang dapat memicu masalah penyakit jantung.
3. Mencegah kanker. Menurut American Association for Cancer Research, capsaicin memiliki kemampuan untuk membunuh beberapa jenis sel kanker dan leukemia. Lada hitam adalah salah satu jenis bumbu pedas yang bisa Anda tambahkan ke dalam masakan.
4. Tekanan darah rendah. Vitamin A dan C yang dikandung oleh cabai dapat memperkuat dinding otot jantung dan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh. Hal ini bisa menciptakan sistem kardiovaskular yang lebih kuat.
5. Mood booster. Makanan pedas dapat meningkatkan produksi hormon bahagia, yang dikenal sebagai serotonin. Jadi, makanan pedas dapat membantu meringankan depresi dan stres.
Sedikit bernapas lega, karena kebanyakan kuliner khas Indonesia dibubuhi oleh rasa pedas yang mulai memiliki tingkat kepedasan tersendiri. Tapi, tetap saja dalam mengonsumsinya, kita harus banyak mempertimbangkan takaran porsi pedas kita. Karena, jika terlalu berlebihan pun akan berdampak buruk pada tubuh kita. Jadi, yang sedang-sedang saja! Konsumsi makanan pedas secara berlebihan bisa mengundang beberapa penyakit dalam tubuh, terutama radang lambung dan kerusakan saraf trigeminal.
Konsumsi makanan berlemak pun akan menjadi seimbang jika memiliki rasa yang pedas.  Karena makanan berlemak yang dikonsumsi secara berlebihan juga bisa menimbulkan penyakit kanker, sehingga jika dipadankan dengan sensasi rasa pedas, setidaknya maju selangkah lebih baik dari makanan berlemak yang tidak memiliki rasa pedas.
Namun, dalam kenyataannya tak lantas kita berlebihan dalam mengonsumsi kedua makanan tipe ini. Pedas atau berlemak. Keduanya memiliki efek yang buruk jika dikonsumsi secara berlebihan.
Maka dari itu, seimbangkanlah keduanya dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan serat semisal buah atau pun sayur.

sumber : http://sigmanews.us/id/read/1885/kuliner-berlemak-setidaknya-harus-pedas.html

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | fantastic sams coupons